TEBINGTINGGI-
Veronika Melati Br Silalahi (4) korban terbakar api oleh temannya warga Dusun
Barisan Panjang Desa Sei Sarimah Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdang
Bedagai (Sergai) yang dirawat di RSUD dr Kumpulan Pane sejak tanggal 25
Februari 2015 meninggal akibat menderita sesak napas, Minggu (8/3) sekira pukul
11.50 WIB.
Almarhum
Veronika ini anak keenam pasangan dari Sahat Silalahi (50) dan Bentaria Br
Simanjuntak (38) sebelumnya telah dirawat di berbagai rumah sakit baik di Kota
Tebingtinggi dan RSUD Adam Malik Medan, karena ketiadaan dana dan tidak
memiliki kartu BPJS, pihak keluarga terakhir merawat anaknya di RSUD dr
Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi sampai menghembuskan napas terakhir.
Dalam
perawatan dengan luka bakar tujuh puluh lima persen, Veronika sudah mengalami
pemulihan secara bertahap selama dua minggu. Tetapi, Minggu pagi, Veronika
mengalami sesak nafas. Pihak RSUD dr Kumpulan Pane sudah melakukan pertolongan
maksimal, tetapi nyawa Veronika tidak bisa diselamatkan.
Pihak
RSUD dr Kumpulan Pane melalui perawatnya, Irma mengatakan pihak keluarga
merawat dengan menggunakan kartu BPJS yang telah diurusnya, dua minggu Veronika
sudah mengalami perubahan dengan mau makan, tetapi pagi tadi tiba-tiba
mengalami sesak nafas hebat. “Kami sudah melakukan pertolongan kepada Veronika,
tetapi Tuhan berkehendak lain. Veronika meninggal,”jelas Irma.
Sementara
itu ibu korban, Bentaria Br Simanjuntak mengatakan bahwa kejadiaan terbakar
anaknya ini terjadi pada tanggal 4 Februari 2015 lalu, ketika itu, dia sedang
keladang mencari upahan. Mendapat kabar dari tetangganya, rupanya Veronika
ketika bermain api bersama temannya sekampung Kesna (7) dan Mando (3), sekujur
badan telah terbakar api.
Bentaria
membawa anaknya berobat ke RS Bhayangkara, kemudian dipindahkan ke RS Herna.
Karena kondisi luka bakar yang parah, Veronika kemudian dirujuk ke RSUD Adam
Malik Medan. Tidak mempunyai biaya dan kartu BPJS, pihak rumah sakit kemudian
memulangkan pasiennya dan tanggal 25 Februari 2015, Veronika kembali dirawat ke
RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi sampai meninggal.
Melihat
jasad Veronika, ibunya tidak kuasa dan langsung menangis menyesali kejadiaan
tersebut. Sambil menyebut nama Tuhan, Bentaria seolah tak kuasa kalau anaknya
telah meninggal dunia. “Saya tidak menyangka, Veronika kondisinya sudah
membaik, mengapa meninggal. Nga sude be sude inang, boruku na burju, na malo do
borukan,”tangis Bentaria.
Bapak
korban, Sahat mengatakan pihaknya keluarga terduga sampai saat ini belum
memberikan bantuan yang pernah dijanjikan, karena pada saat kejadiaan, tidak
ada saksi yang memberatkan pelaku. Terkait pemakaman Veronika, Sahat
menjelaskan setelah rembuk dan musyawarah keluarga, Veronika akan dimakamkan di
kampung besok.
Sebelumnya,
Kapolres melalui Kanit Perempuan Perlindungan Anak (PPA) Polres Tebingtinggi,
Ipda Dora Ria Simanjuntak menjelaskan pihaknya sudah melakukan penyelidikan
lebih lanjut, tetapi karena diduga pelaku masih bawah umur, pihak kepolisian
tidak bisa melakukan penahan. (Sopian)
Keterangan
Foto:
TANGIS
: Bentaria Br Simanjuntak dan suaminya, Sahat Silalahi meratapi jasad anaknya,
Veronika ketika menghembuskan nafas terakhir di RSUD dr Kumpulan Pane Kota
Tebingtinggi, Minggu (8/3)
0 comments:
Post a Comment