Ingin Merubah Nasib, Pegawai Hononer Jadi Penggosok Batu Akik

GOSOK BATU : Zulkifli Purba di Zipo Akik Jalan Rumah Sakit Umum Kota Tebingtinggi terlihat sibuk menggosok batu akik milik pelanggannya

TEBINGTINGGINEWS- Zulkifli Purba (46) warga Kampung Jawa Kota Tebingtinggi merobah nasib dengan menjadi pengerajin penggosok batu akik dari sebelumnya seorang pekerja honorer di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tebingtinggi.

Di tempat Zipo Akik Jalan Rumah Sakit Umum, Zulkifli menekuni pekerjaan menjadi penggosok batu dua bulan belakangan ini, karena pekerjaan menjadi penggosok batu sangat menjanjikan, pekerjaan honorer dia tinggalkan.

“Ingin merobah nasib. Tentu saja menambah penghasilan ekonomi keluarga serta membuka lapangan pekerjaan baru seperti industri kecil rumahan,”terang Zulkifli, Kamis (12/3/2015).

Untuk penghasilan, sangat lumayan, karena dalam satu harinya, Zulkifli dibantu seorang pekerja mampu menyelesaikan sampai 30 buah batu siap pasang. Biaya yang di kenakan kepada pemilik rata-rata satu buah batu sebesar Rp35.000.

“Paling selesai satu hari sampai malam 30 batu. Itupun, pelanggan yang datang masih banyak, sehingga pekerjaan sampai berminggu-minggu tetap ada,”ujarnya.

Memang menggosok batu ini butuh keahlian sendiri, kalau tidak, jari tangan akan terluka terkena mesin gerenda dan penggosok. Untuk membentuknya, juga butuh kemahiran tersendiri dari bentuk batu opal, ceper, lonjong dan bulat. “Terpenting harus sabar. Jika hasilnya bagus, tentu pelanggan tidak kecewa,”kata Zulkifli.

Terkendala ada juga menggosok jenis batu yang cukup sulit seperti jenis Opsidian, batu murah pecah dan retak. Tingkat kehati-hatian sangat dibutuhkan dalam menggosok batu ini, jika tidak, batu akan rusak dan terkesan pecah didalam.

Jenis batu yang digosok sangat bermacam-macam seperti jenis batu Bacan, Blusafir, Kalimaya, Cempaka Madu, Opsidian, Blu Jie, Kecubung, Solar dan masih banyak jenis batu lainnya.

Menurut Zulkifli yang akrab dipanggil Pak Jul, profesi menjadi penggosok batu akik ini akan bertahan sampai dua tahun. Di Kota Tebingtinggi saat ini sedang dilanda demam batu mulia dari berbagai daerah. Bahkan dalam waktu dekat akan digelar Kontes Batu bagi kalangan pencinta batu di Tebingtinggi dan luar daerah.

Pecinta batu yang datang ke Zipo Akik Tebingtinggi rata-rata membawa bongkahan batu yang belum jadi. Banyak permitaan pemilik batu yang ingin menjadikan batu akiknya menjadi motif yang paling indah dan cantik. “Banyak juga yang aneh permintaan pelanggan. Ada yang meminta agar bongkahan dipotong guna mencari serat batu didalamnya,”cetus Zulkifli.

 Bukan itu saja, terkadang para pendatang tidak membawa bongkahan batu, tetapi hanya sekedar bertanya untuk mengetahui jenis batu apa yang dimilikinya. Memang saat itu karena lagi trend batu akik, banyak pemilik yang tertipu membeli batu mahal sampai murah karena terbuat dari bahan sintesis (campuran plastik). 

“Kepada pembeli harus hati-hati, banyak tiruan batu dari bahan sintesis yang menyerupai batu-batu akik asli. Tipsnya, batu bisa diukur menggunakan alat pendeteksi batu dan jika dilihat didalam batu memiliki serat,”terangnya.

Salah seorang penggemar batu, Fauzi (35) mengatakan saat ini warga Kota Tebingtinggi memang benar-benar demam batu. Mengapa demikian, dengan maraknya pengerajin penggosok batu akik dadakan serta pedagang bongkahan batu yang datang dari luar daerah sengaja menjual berbagai jenis batu di Tebingtinggi.

“Kalau penggosok batu di Tebingtinggi saat ini mencapai puluhan orang. Untuk harga gosok sekarang bervariasi mulai dari Rp50.000 sampai Rp20.0000. Tetapi kita tetap mencari penggosok batu yang mahir,”lugasnya.

Memang demam batu akik di Tebingtinggi ini sangat bagus karena mendongkrak perekonomian warga, banyak terbuka lapangan pekerjaan orang beralih menjadi penggosok, penjual ring, agen batu dan penjual bongkahan batu.

Banyaknya orang datang ke Tebingtinggi untuk memburu batu-batu mulia ini, akan tersendirinya mendorong peningkatan perekonomian warga. “Prosfeknya menjanjikan,”kata Fauzi. (Pian)