Kadispora Budpar Tebingtinggi, Azhar Efendi Lubis SE
TEBINGTINGGINEWS-
Pada malam panggung kesenia di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke 44 di Kota
Medan, Pemerintah Kota Tebingtinggi melalui Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan
Pariwisata (Disporabudpar) akan menampilkan tarian daerah multi etnis suku seperti
tarian Zapin Asmara dan panggung teater dengan judul Bandar Sakti.
“PRSU adalah
sebagai ajang untuk menampilkan dan mempromosikan kebudayaan daerah terutama
kebudayaan Kota Tebingtinggi,”jelas Kadis Porabudpar, Azhar Efendi Lubis SE
didampingi Zahidin SPd dan Kabid Budaya Parawisata Kartini, Rabu (25/3).
Terang Azhar kembali,
bahwa budaya warisan lelulur indonesia kini semangkin hari semangkin dilupakan,
terlebih semangkin majunya tekhnologi sehingga adat budaya cultur suatu daerah
mudah ditinggalkan generasi muda. Agar tidak tergerus kebudayaan modern,
Disporabudpar akan menampilkan panggelaran pentas seni kebudayaan dari berbagai
multi etnis masyarakat Kota Tebingtinggi.
“Bukan di PRSU
saja kita menampilkan pentas seni budaya untuk mempertahankan kebudayaan yang
ada. Tetapi kita selalu mengadakan malam pentas seni dalam hari-hari besar di Tebingtinggi
seperti memperingati hari jadi Tebingtinggi,”jelasnya.
Sedangkan untuk
malam acara pentas seni di PRSU pada Minggu malam (29/3) mendatang,
Tebingtinggi akan mempersembahkan tarian Zapin Asmara, tarian ini merupakan
khazanah tarian rumpun melayu yang mendapat pengaruh budaya dari Negara Arab
yang bersifat edukatif dan menghibur.
Sekilas sejarah
menurut Azhar Efendi, bahwa sebelum tahun 1960 an, tarian Zapin Asmara hanya
ditarikan oleh penari laki-laki saja, tetapi kini tarian Zapin itu bis
ditarikan oleh kaum muda laki-laki dan perempuan yaitu dengan menampilkan mimik
wajah riang melambangkan kecerian dalam pergaulan masyarakat.
Selain tarian
Zapin tersebut, Theater binaan Disporabudpar juga akan mementaskan sanggar seni
budaya dengan judul Bandar Sakti, dipilihnya judul ini karena bertautan dengan
sejarah Kota Tebingtinggi bahwa Pasar Bandar Sakti yang sekarang menjadi pusat
perekonomian di Kota Tebingtinggi merupakan tempat berlabuhnya para
pedagang-pedagang pada zaman dahulu. “Nah, dengan kita memperkenalkan budaya
tersebut, tentu kita mengangkat Pasar Bandar Sakti yang siap menuju pada
perdagangan bebas Masyarakat Ekonomic Asean (MEA) 2015,”terang Azhar.
Selain itu, kami
juga akan menampilkan tari Edeng-Edeng, tarian ini merupakan perpaduan antara
seni berdah dari etnis melayu dengan tortor Onang-Onang dari Tapanuli Selatan.
Tarian Edeng-Edeng merupakan ungkapan sebagai sarana untuk mengungkapkan
kegembiraan dalam pergaulan.
“Ada juga yang
ditampilkan seperti lagu O Mariom Tomong dari Tapanuli Utara. Tarian Si
Gale-Gale. Tarian ini asal Sumatera Utara yag diperagakan oleh patung terbuat
dari kayu dengan menggunakan pakaian lengkap dipakaikan ulos,”terangnya.
Dengan
penampilan ini, kita berharap para pemuda dan remaja di Kota Tebingtinggi
khususnya Sumatera Utara untuk mengajak dan melestarikan budaya leluhur yang
mulai ditinggalkan generasi muda. Penampilan pentas seni ini, akan mengangkat dan
memperkenalkan budaya Tebingtinggi dalam bidang keparawisataan. (Pian)
0 comments:
Post a Comment