SERAHKAN : Kadis Sosnaker Kota Tebingtinggi, Syaiful Fahri ketika memperlihatkan hasil kerajinan olahan lukisan dari limbah sampah kain perca, Jumat sore (13/3).
TEBINGTINGGI-
Pelatihan jahit keset kaki yang dilaksanakan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker)
Kota Tebingtinggi selama 10 hari terhitung tanggal 3-13 Maret 2015 ternyata
mampu menghasilkan produk-produk home industri dari sampah perca kain menjadi
berbagai bahan aneka jenis.
Bukan hanya
keset kaki saja, tetapi tas-tas menarik, bantal dan lukisan dari perca kain
juga mampu dihasilkan oleh 50 orang warga miskin terdaftar di Penyandang
Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS) yang dilatih setiap hari oleh instruktur di
Dinsosnaker Tebingtinggi.
Kadis
Sosnaker, Syaiful Fahri SP MSI mengatakan hasil dari olahan warga dari kain
perca menjadi produk unggulan yang terbaik akan ditampilkan di Pekan Raya
Sumatera Utara (PRSU). “Terutama produk seperti tas, keset kaki, bantal dan
lukisan akan ditampilkan di PRSU,”jelas Fahri ketika melakukan penutupan
pelatihan jahit keset kaki, Jumat (13/3/2015).
Untuk warga
yang dilatih akan diberikan bantuan alat-alat seperti jarum jahit, benang dan
kain perca sepuluh kilogram untuk diolah menjadi keset kaki dan produk lainnya.
Hasil kerajinan ini nantinya akan terus diawasi oleh pihak Dinsosnaker dan
pendamping Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kota Tebingtinggi.
Salah seorang
warga, Supartik mengatakan pelatihan ini sangat mendidik warga terutama kaum
ibu-ibu yang tidak mempunyai aktivitas padat. Dengan mendapat pelatikan membuat
produk dari kain perca, maka secara otomatis akan membantu perekonomian
keluarga. “Dirumah nantinya, kami akan tetap membuat berbagai kerajinan tangan
dari kain perca. Terpenting, masalah pemasaran agar pihak Dinsosnaker bisa
memfasilitasi,”cetus Supartik.
Sementara
itu, Kordinator TKSK Kota Tebingtinggi, Sopian mengatakan bahwa pelatihan jahit
keset kaki menggunakan jarum jahit tangan adalah memang benar warga kurang
mampu yang terdaftar dalam penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS), dengan
adanya pelatihan ini, secara otomatis, kita bisa membuka lapangan kerja yang
baru kepada ibu-ibu rumah tangga yang mau menambah penghasilan. “Hasil
kerajinannya sangat cantik, kedepan ini akan menjadi industri olahan rumah
tangga,”terangnya (Pian)
0 comments:
Post a Comment