Thursday, April 30, 2015

Pertamanan dan Kebersihan Sosialisasikan Pengolahan Kompos

- 0 comments

SERAHKAN : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tebingtinggi Rusmiaty Harahap membagikan tong alat pengolahan pupuk kompos ke beberapa kelurahan.

TEBINGTINGGINEWS- Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tebingtinggi, Hj Rusmiaty Harahap mengatakan pihaknya menerima bantuan 120 tong alat pembuat kompos dari Bank Sumut Cabang Tebingtinggi melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).
“120 tong untuk pengolahan kompos akan dibagikan ke enam kelurahan, masing-masing Kelurahan Persiakan, Brohol, Bandar Utama, Rantau Laban, Mekar Sentosa dan Bandar Sakti. 20 tong satu kelurahan,”bilang Rusmiaty, Selasa (29/4/2015).
Rusmiaty menjelaskan tong pengolahan kompos ini nantinya akan diberikan kepada warga ataupun kelompok-kelompok yang ada di kelurahan. Karena dengan pengolahan kompos sampah limbah organik rumah tangga nantinya masyarakat bisa menghasilkan uang dengan cara menjual pupuk kompos kepada pertanian. “Yah, bisa menciptakan lapangan kerja dan menambah peningkatan ekonomi keluarga,”paparnya.
Bukan itu saja, memang permasalahan sampah organik rumah tangga di Kota Tebingtinggi setiap bulannya terus bertambah meningkat, dengan adanya program bantuan CSR dari Bank Sumut ini, secara tidak langsung masyarakat nantinya sudah membantu mengurangi timbulan sampah. “Cara pengolahan dan pemisahan sampah organik kita informasikan kepada warga,”cetus Rusmiaty.
Salah seorang warga Kelurahan Rantau Laban, Umi Puji Astuti (42) mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan tong alat pengolahan sampah menjadi pupuk kompos. Tentu saja hasilnya ini nanti bisa dirasakan oleh masyarakat itu sendiri. Selain menjadi tambahan pendapatan keluarga, kita juga turut langsung ikut membersihkan Tebingtinggi dari permasalahan sampah. (Pian)

[Continue reading...]

Oh,,,, Jangan Lagi Sungaiku Tercemari

- 0 comments
Walikota Tebing Tnggi, Ir Umar Zunaidi Hasibuan MM
TEBINGTINGGINEWS-Kota Tebingtinggi yang diapit Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) terutama wilayah perkebunan PTPN 3 Kebun Rambutan, PTPN 4 Kebun Pabatu, PT Paya Pinang Grup dan PT Scopindo dan PTPN 3 Kebun Pamela sangat kedapan merupakan segitiga emas perlintasan dari Timur menuju Pematang Siantar dan perlintasa Barat menuju Kisaran Pakanbaru. Tebingtinggi juga dibelah oleh dua sungai, yakni Sungai Padang dan Sungai Bahilang, sungai tersebut langsung membelah jantung inti kota.
Pertokoan dan ruko-ruka banyak berdiri, karena kepadatan tingkat hunian di kota, mereka mayoritas etnis Thionghoa menjadikan ruko menjadi tempat tinggal, rata-rata mereka tidak memiliki bak penampungan WC (Sptik tank) dan air limbah cucian, masyarakat  membuangnya langsung kedalam aliran Sungai Bahilang dan Sungai Padang. Kedepan, apabila hal demikian tidak menjadi perhatian bersama, diperkirakan 10 tahun lagi kedepan, air sungai tersebut sangat tercemar zat-zat kotoran manusia dan limbah-limbah rumah tangga, seharusnya sungai bisa dimamfaatkan oleh warga yang bermumkim dipinggiran sungai, tetapi saat ini tidak bisa dipergunakan lagi, karena selain bau tidak sedap, air sungai sudah tercemar tingkat tinggi sehingga membahayakan kesehatan seperti bisa menimbulkan penyakit diare dan gatal-gatal pada kulit tubuh manusia.
Tebingtinggi dalam pengembangannya menjadi Kota Jasa dan perdagangan yang dilalui oleh sungai, rentan terhadap permasalahan persoalan sanitasi dan seputarnya, sekaligus menjadi tantangan dalam pemenuhan pelayanan dasar bidang sanitasi dan pengembangan infrastruktur perkotaan.
Kendala yang tetap dialami dan penomena pemikiran warga Kota Tebingtinggi terutama yang tinggal bantaran sungai masih melakukan sungai sebagai tempat pembuangan limbah sampah rumah tangga, kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya sanitasi, belum banyak mengetahui tata cara pembuatan spetik tank yang sehat dan jauh dari sumur, kualitas air permukaan di Kota Tebingtinggi diambang normal dan banyak mengandung elkolin sehingga membahayakan jika dikomsumsi secara berkelanjutan dan masih minimnya fasum sanitasi yang ada.
Kota Tebingtinggi melalui pemerintahnya wajib melakukan hubungan kerjasama dengan pihak internasional, seperti yang dilakukan dengan pihak Pemerintah Australia (Australian Goverment) yang tergabung dalam sAIIG dan INDII (Indonesia Infrastructure Initive) memberikan hibah kepada Indonesia yaitu kepada Pemko Tebingtinggi dalam capaian target MDGs tahun 2015 dalam layanan akses air minum dan layanan sanitasi.
Pengertian sanitasi dalam program yaitu air limbah, air bersih, persampahan dan drainase. Walikota Tebingtinggi  Ir H Umar Zunaidi Hasibuan sangat respon dengan apa yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Australia yang peduli dengan masalah sanitasi di Kota Lemang ini, menurutnya, Tebingtinggi sangat membutuhkan Ipal untuk menyalurkan kotoran masyarakat dan limbah bekas cucian tertampung pada suatu tempat dan tidak lagi dibuang langsung ke dalam aliran sungai khususnya dikawasan padat penduduk, karena berbagai faktor, sehingga ini perlu dilakukan, dimana, tempat padat penduduk, untuk membuat septik tank dan bak penampungan kotoran tidak mungkin lagi karena bangunan yang pada sehingga tidak ada lagi ruang.
Penduduk di kawasan padat akan mengambil jalan pintas dengan langsung membuat saluran dan membuangnya langsung ke sungai, semangkin lama, maka sungai tersebut terus tercemari berbagai limbah. “Hal ini yang mendorong kuat hati saya untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Masyarakat juga diminta untuk tidak membuang sampah kotoran rumah tangga kedalam sungai. Pendidikan dan sosialisasi sanitasi harus secara berkelanjutan di informasikan kepada masyarakat,”jelasnya.
Untuk sektor air limbah, Pemko Tebingtinggi telah melaksanakan pembangunan Ipal dikawasan Jalan Udang Kelurahan Badak Bejuang Kota Tebingtinggi dengan menyerap dana Rp3,2 miliar dari APBN 2013. Pembangunan Ipal tersebut akan melayani sambungan rumah (SR) sebanyak 125 SR dari APBD 2013, 100 SR dari APBD 2014 dan 175 SR dari RAPBD tahun 2015. Sedangkan untuk pembangunan Ipal komunal di Kelurahan Mandailing Kota Tebingtinggi menelan dana Rp1 miliar dari APBD tahun 2013 yaitu menyerap 200 SR  pada APBD 2015.
Sektor air bersih,  pemasangan istalasi pengolahan (IPA) dengan dana Rp8,7 miliar bersumber dari DAK 2014, pengadaan dan pemasangan pompa produksi untuk PDAM Tirta Bulian bersumber dari DAK 2014 sebesar Rp275 juta dan pemasangan sambungan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui pernyertaan modal kepada PDAM Tirta Bulian sebesar Rp5 miliar dari APBD tahun 2014. Sektor persampahan, Pemko Tebingtinggi juga telah melakukan pengadaan lahan TPA yang bersumber dari APBD 2013 sebesar Rp2 miliar dan pengadaan excavator yang ditampung di APBD tahun 2014. Sektor Drainase, Pihak Pemerintah Kota Tebingtinggi melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) melakukan peningkatan saluran skunder Pinang Mancung Kota Tebingtinggi, peningkatan saluran skunder di Kelurahan pelita dan rehabilitasi saluran skunder di Kelurahan Bulian Kota Tebingtinggi.
Walikota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan mengucapkan terimah kasihnya kepada pihak Pemerintah Australia yang masih peduli dengan masalah sanitasi lingkungan, terutama IUWASH-USAID dalam melakukan pendampingan dan penyusunan Ipal di Jalan Udang Kota Tebingtinggi, dilakukannya sosialisasi kepada masyarakat sebagai calon pelanggan Ipal Kawasan dan Ipal Komunal, sedangkan untuk sAIIG-AusAID yaitu memberikan bantuan hibah melalui mekanisme reimbursment tahapan SR yang telah dibangun melalui dana APBD dan sanitasi dengan perjanjian penurusan hibah (PPH) sebesar Rp1,6 milir untuk 600 sambungan rumah (SR) di Kelurahan Badak Bejuang, Tebingtinggi Lama, Mandailing dan Kelurahan Pasar Gambir serta penerusan hibah sebesar Rp5 miliar untuk pemasangan jaringan 2.000 SR untuk MBR. “Dengan itu, Pemko Tebingtinggi bisa terbantu, jikalau berharap dari APBD dan PAD Tebingtinggi, kita tidak mampu melaksanakan pembangunan yang langsung menyentuh kepada masyarakat banyak,”jelasnya.
Pemko Tebing Harus Mampu Berikan Pemahaman Sanitasi
Wakil Walikota Tebingtinggi Ir H Oki Doni Siregar didampingi Kepala Bapedda, Gul Bakhri Siregar SIP MSi memaparkan sedikit kendala awal tercipta di testimoni masyarakat karena kurangnya informasi tentang sanitasi lingkungan, karena prinsip masyarakat yang kurang menghargai pentingnya sungai bagi kehidupan, makanya Pemko Tebingtinggi secara rutin baik pada forum diskusi dan program Jumat Keliling (Jumling) disetiap kelurahan sebanyak 35 kelurahan selalu memperdayakan program sanitasi seperti bahaya limbah masyarakat bagi sungai, masalah sampah dan pengolahan sampah menjadi nilai ekonomis dan keuntungan pendapatan masyarakat.
Terutama di kawasan padat penduduk, kita selalu mengingatkan warga untuk mencintai lingkungannya, seperti pemamfaatan sampah organik yang bisa diolah menjadi pupuk kompos dan pengolahan sampah non organik menjadi komoditi kerajinan tangan seperti tas, sandal dan kerajinan lainnya. Untuk program sanitasi ini, Pemko Tebingtinggi mengharapkan warga yang tinggal dibantaran sungai untuk tetap memperhatikan sungai dan jangan mencemarinya, dimana seperti pembuangan limbah kotoran dan limbah bekas cucian hendaknya warga menerima pemasangan SR untuk Ipal Kawasan sehingga sungai bebas tercemar kotoran. “Bayangkan saja, kalau warga yang membuang kotoran ke sungai seribu kepala keluarga (KK) dalam sehari, kalau setahun bagaimana tingkat pencemarannya, mungkin tidak terhitung lagi,”papar Oki.
Maka dengan adanya program sanitasi ini, diharapkan kotoran dan limbah masyarakat mampu ditampung dalam bak pengolahan limbah dan tidak mencemari ini, warga diharapkan bisa mendukung program pemerintah untuk melesatrikan lingkungan demi untuk kesehatan masyarakat itu sendiri.
Komunitas Pecinta Sungai Bahilang (Kecambah), Drs Abdul Khalik MAP menjelaskan bahwa tingkat pencemaran lingkungan khususnya kepada sungai di Tebingtinggi sudah diambang batas, mengapa hal itu demikian, karena lahan Daerah Aliran Sungai (Das) Sungai Bahilang yang membelah jatung kota telah menjadi pemukiman dan ruko penduduk, banyak sampah dan kotoran manusia dibuang langsung kedalam sungai tanpa ada pengolahan limbah terlebih dahulu, melalui Pemerintah Australia yang memberikan kepeduliannya tentang sanitasi lingkungan menambah kecerdasan masyarakat untuk semangkin peduli mencintai lingkungannya terutama sungai sebagai bagian dari hidup manusia.
Adanya sanitasi sektor Ipal Komunal dan Ipal Kawasan tersebut, kedepan sungai-sungai yang ada di Kota Tebingtinggi tidak akan tercemar lagi, bahkan warga kedepan bisa mempergunakannya sumber air sungai sebagai kebutuhan dari hidupnya, prilaku membuang sampah kedalam sungai hendaknya bisa ditingalkan masyarakat, karena Pemko Tebingtinggi melalui Dinas Pertamanan dan Kebersihan (DKP) telah menyediakan bak-bak penampungan sampah (bank sampah) yang terbagi untuk sampah rumah tangga organik dan non organik, bahkan untuk sampah organik, warga diharapkan bisa memfaatkannya untuk menjadi pupuk kompos dengan pengolahan yang benar. “Prilaku bisa menjaga dan mencintai sungai hendaknya bisa diterapkan terus di masyarakat, sosialiasasi tentang pemahaman pentingnya sungai bagi kehidupan harus terus dilaksanakan dan peranan Pemko Tebingtinggi menjadi terdepan didampingi dengan komunitas-komunitas pencinta sungai,”papar Khalik.
Berbagai tanggapan positif dan negativ muncul dari masyarakat, seperti Abdul Malik Lubis (43) warga Jalan Udang Kota Tebingtinggi mengaku selama ini membuang kotoran dan cucian rumah tangga menuju saluran pipa pembuangan kedalam Sungai Padang, karena untuk membuat septik tank membutuhkan lahan dan biaya besar, tetapi setelah adanya program dari Pemerintah Australia atas bantuan pembuatan Ipal Kawasan, warga yang memiliki Sambungan Rumah (SR) tidak langsung membuangnya kedalam aliran sungai, tetapi dengan penyambungan tersebut, kita bisa membuangnya lewat saluran yang sudah ada tempat penampunganya.
“Awalnya kita sempat protes karena jalan didepan rumah digali sehingga menyulitkan lalulintas, tetapi setelah mendapat penjelasan dari pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tebingtinggi, masyarakat menyadari bahwa pentingnya pembangunan Ipal untuk saluran kotoran masyarakat dan limbah cucian yang membahayakan ekositem sungai mampu teratasi,”bilang Abdul Malik.
Lain lagi penuturan Asiong (54) warga Senangin Kelurahan Badak Bejuang menuturkan beberapa kelemahan dari program sanitasi yang dilakukan oleh Pemko Tebingtinggi, tetapi dari kelemahan tersebut secara langsung masyarakat masih lebih banyak diuntungkan. Terutama saat pembangunan pengorekan penanaman pipa, penguna lalulintas jalan banyak terganggu dan setelah selesai, kondisi jalan tidak mendapat perbaikan seperti semula.
Sementara untuk keuntungannya, masyarakat selama ini tidak mengetahui program sanitasi dengan adanya program hibah dari Pemerintah Australia kepada Pemko Tebingtinggi masyarakat jadi mengetahuinya, beberapa keuntungan tersebut yaitu masyarakat jadi bisa menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah rumah tangga , kotoran manusia dan limbah cucian langsung ke aliran sungai. “Kita berharap kedepan, seluruh kawasan padat penduduk harus mempunyai Ipal Kawasan ataupu Ipal Komunal, karena dengan ini, kita tidak secara langsung telah menyelamatkan kelestarian ekositem sungai yang diambang kehancuran,”ungkap Asiong. (PIAN)


[Continue reading...]

PDAM Tirta Bulian Terus Melakukan Perbaikan Jaringan Distribusi

- 1 comments
PERBAIKAN : PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi tetap melakukan perbaikan-perbaikan pada pipa istalasi air yang mengalami kebocoran, hal ini untu memperlacar distribusi kepada pelanggan, Rabu (29/4).

TEBINGTINGGINEWS- Plt Direktur PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi Abdul Haris Siregar mengatakan pihaknya terus melakukan perbaikan di berbagai sektor pelayanan air guna meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat dalam hal penyedian air minum bagi warga Kota Tebingtinggi.
“Saat ini kita dalam penambahan kapasitas produksi 140 liter perdetik menjadi 190 liter perdetik. Ini guna melayani komsumsi air minum ke 11.500 pelanggan,”terang Haris, Rabu petang (29/4/2015).
Ditambahkan Haris, pihaknya juga melakukan perbaikan-perbaikan untuk pemeliharaan Get Valeve (pipa sentral istalasi) yang sudah tua untuk memperancar distribusi air kepada seluruh pelanggan dan perbaikan ini dilakukan secara bertahap. “Kalau ada gangguan kepada pelanggan, pihak PDAM Tirta Bulian meminta maaf, karena perbaikan ini kedepan akan dirasakan oleh pelanggan sendiri terutama kelancaran air,”jelasnya.
Dibidang Sumber Daya Manusia (SDM) karyawan dalam hal pengetahuan tentang air, Haris mengaku telah mengadakan pelatihan-pelatihan kepada karyawan guna peningkatan SDM. Kegiatan tersebut dilaksanakan dilingkungan PDAM itu sendiri dengan menghadirkan isntruktur ahli dari pengetahuan pengelolan air.
“Kita juga membentuk tim penagihan tunggakan rekening air. Pembentukan forum pelanggang sebagai perpanjangan tangan PDAM yang terdiri dari pelanggan itu sendiri,’cetusnya.
Perbaikan kebocoran pipa istalasi air tetap dilaksanakan dari mulai sentralilasasi untuk menekan banyaknya jumlah klosis air (kehilangan air). Pelatihan keuangan bekerja sama dengan pihak BPKP. Untuk tunggakan, pihak PDAM juga bekerjasama dengan pihak Kejaksaan Negeri Tebingtinggi untuk penagihan tunggakan bagi pelanggan serta ilegal konektion (sambungan liar).
“Sudah banyak kami lakukan penertiban kepada pelanggan yang tidak pernah membayar untuk diputus jaringan airnya. Tetapi setelah melengkapi berkas dan melunasi tunggakan, pihak kami akan kembali menyambungkan,”ujar Haris. (Pian)

[Continue reading...]

Kisruh Golkar Pusat, Anggota DPRD Fraksi Golkar Tebingtinggi Risau

- 1 comments
GOLKAR : Wakil Ketua DPD II Golkar Tebingtinggi, Basyaruddin Nasution SH

TEBINGTINGGINEWS- Kisruh dualisme kepemimpinan Partai Golkar Pusat antara kubu Abu Rizal Bakrie versi Munas Bali dengan kubu Agung Laksono versi Munas Ancol membuat risau dan gelisah pengurus DPD II Partai Golkar Kota Tebingtinggi, pasalnya anggota DPRD dari pengurus Partai Golkar tersebut banyak saling tuding memihak kesana kemari.
Ketua DPD II Golkar Kota Tebingtinggi melalui Wakil Ketua yang juga anggota DPRD Fraksi Golkar, Basyaruddin Nasution SH mengatakan bahwa pihaknya tetap mengakui kepengurusan DPD II Golkar Tebingtinggi dibawah kepengurusan HM Syafri Chap dan DPD I Sumut dibawah kepengurusan H Ajib Syah. “Kami tidak pernah mengakui kepengurusan versi Agung Laksono,”jelas Basyaruddin, Senin (27/4/2015).
Menampik isu dirinnya bergabung kedalam kubu Agung Laksono, Basyaruddin Nasution menampik keras tuduhan tersebut, dirinya bersama pengurus Golkar Tebingtinggi lainnya masih solid mendukung kepengurusan Partai Golkar dibawah kepengurusan Abu Rizal Bakrie, memang bias dari polomik politik tingkat pusat sangat berimbas sampai kedaerah.
“Kami tidak pernah mengakui adanya kepengurusan Golkar versi Agung Laksono di Tebingtinggi, walaupun dari mereka telah mendirikan Kantor Golkar tandingan baru,”jelas Basyaruddin.
Di sisi lain, kubu versi Agung Laksono untuk DPD II Golkar Tebingtinggi telah mendirikan Kantor Golkar tandingan yang baru beralamat di Jalan Mayjen DI Panjaitan Kelurahan Rambung Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kota Tebingtinggi dan telah siap diresmikan. Sebelumnya, Ketua Plt DPD II Golkar Tebingtinggi versi Agung Laksono, Ir Pahala Sitorus MM yang juga anggota DPRD Tebingtinggi dari Partai Golkar mengatakan kantor sudah selesai dibangun dan menunggu peresmian saja.
“Karena kesibukan Konsfrensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, mereka belum datang. Kita masih menunggu diresmikan,”jelas Pahala.
Sekretariat Partai Golkar DPD II Kota Tebingtinggi versi Agung Laksono bercatkan warna kuning bertuliskan suara rakyat, suara golkar dengan memasang plang berukuran 1x1,5 meter ini sudah melaksanakan kegiatan aktivitas partai setiap harinya. (Pian)
[Continue reading...]

Satgas Anti Narkoba dan Ribuan Pelajar Tolak Peredaran Narkoba

- 0 comments

FAKTA INTREGRITAS : Wakil Walikota Tebingtinggi Ir Oki Doni Siregar melaksanakan tanda tangan fakta intergritas dengan Satgas Anti Narkoba priode 2015-2016 di Halaman Mako Brimob Detasmen B Tebingtinggi, Rabu (29/4).

TEBINGTINGGINEWS- Sebanyak 204 orang Satuan Tugas (Satgas) Anti Narkoba dari siswa dan ribuan pelajar SMA, SMK, MA dan Pramuka dengan tegas menyatakan sikap menolak peredaran narkoba di Tebingtinggi.
Perhelatan akbar pengambil sumpah dan pelantikan Satgas Narkoba dilaksanakan di Halaman Mako Brimob Detasmen B Jalan Ahmad Yani Kota Tebingtinggi, Rabu sore (29/4) sekira pukul 15.00 WIB. Bertindak sebagai pembina upacara Wakil Walikota Tebingtinggi Ir Oki Doni Siregar.
Pembacaan sikap anti narkoba yang dibacakan melalui salah satu siswa yaitu menyatakan kami siswa SMA, SMK, MA dan Pramuka atas nama pelajar Tebingtinggi bahwa haram hukumnya segala bentukpenyalahgunaan narkoba dan sejenisnya, menolak segala bentuk peredarannarkoba, mendukung dan menghargai upaya pemerintah dalam memerangibahaya penyalahgunaan narkoba, mendukung dan mendorong penegak hukumdan lembaga terkait untuk memberantas peredaran narkoba, mengajak segenap warga kota Tebingtinggi untuk katakan tidak dengan narkoba.
Sedangkan Wakil Walikota Ir Oki Doni Siregar yang mengambil sumpah 204 orang Satgas Anti Narkoba yang di ikuti ribuan pelajar menyatakan dengan tengas bahwa Satgas Anti Narkoba kepengurusan tahun 2015-2016 harus melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh. Apabila melakukan kekeliruan makan siap dikritik dan pengurus yang terdiri dari pelajar harus mampu menjaga nama baik Kota Tebingtinggi.
“Pentingnya sekarang masyarakat terutama untuk Kota Tebingtinggi mengetahui bahaya tentang narkoba, akibat yang ditimbulkan pada diri sendiri menuju pada jalan kematian. Remaja, khususnya para pelajar sangat mudah terpengaruh dengan bujukan-bujukan menjerumuskan, dengan adanya satgas anti narkoba, mereka akan terbentengi,”jelas Oki.
Kepala BNN Provinsi Sumatera Utara, Brigjen Drs Andi Loediantomengatakan pihak BNN berharap agar masyarakat menjauhi narkoba, sekolah dan masyarakat harus menolak segala bentuk kejahatan narkoba. Banyak contoh orang sudah memakai narkoba yaitu harta benda habis karena narkoba. “Sekali mencoba narkoba sulit untuk mengalahkannya. Ingat masa depan anda, jauhi narkoba. Jangan rusak diri kita dengan narkoba,”tegas Andi.
Sebelumnya Kadis Pendidikan Drs Pardamean Siregar didampingi Kadis Porabudpar mengatakan bahwa Satgas Anti Narkoba sebanyak 204 orang pelajar diambil dari tingkat sekolah SMA, SMK, MA dan Anggota Pramuka se Kota Tebingtinggi, mereka ini sebelumnya telah menjalani test urine oleh pihak BNN Provinsi Sumatera Utara. “Semua hasil negativ dari pemeriksaan urine pelajar ini, makanya mereka yang menjadi contoh terbaik terpilih menjadi satgas anti narkoba,”bilangnya.
Sedangkan Kadis Porabudpar menyatakan kegiatan ini selain di isi pelantikan pengurus Satgas anti narkoba dikalangan pelajar, tetapi pihaknya khususnya yang menangani para pemuda terus mengujudkan kegiatan-kegiatan postif supaya remaja bisa menjauhi narkoba yaitu kegiatan pargelaran musik dan budaya, pentas seni tari dan kegiatan postif lainnya.
Tampak hadir Kapolres Tebingtinggi AKBP Enggar Pareanom, Wakapolres Kompol Tengku Abdul Manaf, Sekdako Johan Samose Harahap, SKPD dan Muspida. (Pian)

[Continue reading...]

Dua Polisi Air Sergai Tewas Saling Tembak, Gara-Gara Hutang

- 0 comments
EVAKUASI : Pihak Polres Sergai sedang melakukan evakuasi dua jenazah korban saling tembak antara Satuan Polisi Air Serdang Beadagi di Perbaungan, Rabu (29/4).

PERBAUNGAN- Usai menembak seniornya Bribtu Muhammad Dedi  Sopian alias Dedi  ( 37) warga Jalan Karya Gang Jambu Dusun IV Kelurahan Tualang Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dengan senjata laras panjang jenis PS Sabara Kaliber 762x45 milimeter,  Brigadir Suprianto Sigiro alias Giro  (28) warga Desa Jambur Pulau Kecamatan Perbaungan Kabupaten Sergai ini menembakkan kepalanya sendiri hingga tewas.
Kedua petugas polisi yang bertugas di Sat Pol Air Polres Sergai ini tewas di belakang rumah Dedi, Rabu (29/4) sekira pukul 12.15 WIB. Belum di ketahui persis motif tewasnya kedua polisi Sergai ini namun sebelum keduanya tewas terlihat keduanya sempat adu mulut di dalam rumah Dedi dan di saksikan oleh istri Dedi yakni Eka Kumala Sari (36) dan tetangganya Suri ( 34). Informasi yangdi lokasi kejadian siang itu, Giro dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion langsung kerumah Dedi yang saat itu sudah tiba di rumah terlebih dahulu.
Giro menggunakan baju pereman dan celana jens itu juga membawa senjata laras panjang  yang setiap hari di bawanya, begitu masuk kerumah Dedi  keduanya sempat bertengkar mulut hingga keduanya adu mulut dibelakang rumah Dedi.
Aksi keduanya disaksikan Eka ( Istri Dedi), melihat keduanya saling bertengkar Eka mencoba untuk memisahkan, namun tenaga perempuan tidak kuat Eka pun mundur lima langkah berharap warga segera datang, namun belum lagi warga datang Giro yang menggendong senjata laras panjangnya itu langsung di lepaskan dari pundaknya dan mengarahkan ke kaki Kiri Dedi hingga mengenai paha kirinya. “Aku coba memisahkannya, tetapi kalah dengan mereka yang sedang berantam, aku mencoba memanggil warga,”terang Eka.
Dedi yang masih bisa berdiri itu juga mendapat tembakan kedua hinggamengenai pundak kirinya, tembakan kedua juga membuat Dedi masih kuat untuk berdiri namun, tembakan ketiga yang tepat mengenai kepala Dedi di bagian  belakang dan menembus ke depan kening dan tembus di bagian depan  itu membuat Dedi rubuh dan terkapar di depan pintu belakang rumahnya.
Melihat sang suami tewas di tangan Giro,  Eka langsung histeris dan sempat meminta kepada Giro untuk menembak dirinya agar sama-sama mati bersama suaminya, namun saat itu juga Giro sempat mengetakan kepada Eka akan bunuh diri, Giro meraik pelatuk senjata laras panjangnya dan membidik tepat dibagian keningnya. Aksi bunuh diri Giro dengan senjatanya sendiri menembus kepalanya hingga  Giro pun tewas dengan posisi terungkup tepat di bawah kaki Dedi yang tewas di posisi telentang.
Melihat keduanya terkapar  bersimbah darah Eka dan Suri kembali histeris hingga langsung mengundang warga setempat yang dalam hitungan menit saja rumah Dedi langsung di kerumuni warga yang ingin mengetahui kejadian tersebut, warga yang yang melihat kejadian itu pun tidak habis pikir  dan ikut histris hingga petugas Polsek Perbaungan turun kelokasi kejadian dan langsung memasang Police Line.
Eka yang melihat suaminya tewas di tembak itu tak kuasa menahan tangis, saat di tanya, Eka hanya mengatakan sebelum di tembak keduanya sempat berantam dan pukul-pukulan, Giro yang sudah sering datang kerumah itu sempat berbicara sebentar lalu mereka berantam. “Gak tahu apa masalahnya yang jelas mereka terlebih dahulu berantam lalu menembak suamiku,”ucap Eka sambil menangis.
Kapolres Sergai  AKBP Guntur Agung Supono mengatakan pihaknya masih menyelidiki motif tewasnya kedua anggota Polisi yang bertugas Sat Pol Air Polres Sergai, di lokasi kejadian di temukan satu pucuk cenjata laras panjang dan 4selongsong peluru.
Untuk hasil identifikasi sementara, Bribtu Dedi tewas akibat tembakan yangmembuat dirinya tewas di bagian kepala dan tembus belakangSedangkan Brigadir Giro tewas  di tembus peluru dari depan kening dan tembus ke belakang kepala. “Motif dugaan kejadian ini masih dalam penyelidikan kita, kedua jenazahdi bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna proses lebih lanjut. Di lokasikejadian di temukan 4 selongsong peluru milik Giro,”cetusnya. (Pian)

[Continue reading...]

Friday, April 24, 2015

BPJS dan Dinkes Buat Kebijakan Tanpa Diketahui Walikota

- 1 comments
RSUD dr Kumpulan Pane di Jalan Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi yang seharusnya menjadi rujukan BPJS dari Puskesmas malah dialihkan pihak Dinas Kesehatan ke rumah sakit swasta tanpa kordinasi dengan Walikota.

TEBINGTINGGINEWS- Kebijakan yang dikeluarkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi berkaitan dengan rujukan bagi warga pengguna Kartu BPJS yang berobat, dengan menetapkan sebagai rujukan utamanya dari Puskesmas ke rumah sakit swasta yang ada di kota itu dinilai merugikan Pemerintah Kota Tebingtinggi. Ironisnya, kebijakan tersebut tanpa diketahui oleh Walikota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan.
Kebijakan yang dibuat BPJS bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi itu dituangkan dalam sebuah surat edaran yang disampaikan kepada kepala-kepala Puskesmas se Tebingtinggi No. 85/Klok.TT/0415 tertanggal 14 April 2015 perihal Rujukan FKTP dengan alasan rujukan dilakukan secara berjenjang. Anehnya, rujukan tersebut hanya ditujukan kepada RS Swasta di kota itu yang ternyata sebagian belum mempunyai Poliklinik.
Akibat dari surat edaran dari BPJS dan Dinas Kesehatan tersebut, Pemerintah Kota Tebingtinggi merasa dirugikan karena sebagian besar pengguna Kartu BPJS tersebut adalah warga Kota Tebingtinggi yang ditampung anggarannya dari APBD, seperti pengguna Jamkesda (Lama) yang sudah dialihkan ke BPJS, demikian juga bantuan untuk warga miskin yang hanya melalui surat keterangan dari lurah karena tidak masuk dalam penerima BPJS.
Salah seorang tokoh masyarakat Tebingtinggi Hasan Damanik menilai, kebijakan tersebut secara tidak langsung akan mengurangi pendapatan asli daerah (PAD) khususnya dari sektor pelayanan kesehatan yang disediakan RSUD Kumpulan Pane yang notabene adalah rumah sakit milik Pemko Tebingtinggi.
“Akibat dari kebijakan itu pasti berdampak pada berkurangnya pendapatan daerah dari RSUD Kumpulan Pane, karena klaim pembayaran pasien yang berobat dengan kartu BPJS tidak masuk ke sana, sementara pemerintah kota telah mengalokasikan anggaran APBD untuk kesehatan warganya melalui BPJS,”ujar Hasan Damanik, Jumat siang (24/4).
Sementara itu, Direktur RSUD Dr Kumpulan Pane dr H Nanang Fitra Aulia Sp PK yang dikonfirmasi melalui via telepon soal masalah ini mengaku, dirinya mengetahui kebijakan tersebut atas laporan stafnya, yang menerima keluhan dari pasien yang berobat, yang katanya pasien tersebut dipaksakan untuk berobat ke rumah sakit swasta oleh petugas di Puskesmas, sementara pasiennya merasa keberatan, dan tetap menginginkan dirujuk ke RSUD Kumpulan Pane.
Nanang mengakui, berkaitan dengan hal ini, dirinya sudah dipanggil Walikota dan menjelaskan bahwa pihak RSUD Kumpulan Pane tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan kebijakan tersebut. “Kami hanya memberikan pelayanan kesehatan, mereka yang dirujuk ke mari akan kami layani semaksimal mungkin dan tak tau pasti apa alasan surat edaran tersebut, tetapi memang aneh, Puskesmas milik pemerintah dan dibiayai oleh pemerintah, tapi rujukan ke rumah sakit swasta,”touring Nanang.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi I DPRD Tebingtinggi Asnawi Mangkualam SHI dari Fraksi Partai Golkar, Jumat (24/4), mengaku sangat menyesalkan kebijakan yang dilakukan BPJS dan Dinas Kesehatan Tebingtinggi. Pihak legeslatif dan eksekutif sudah berupaya maksimal menampung dana dalam APBD Tebingtinggi guna mendukung pelayanan kesehatan warga Tebingtinggi. “Kok mudah-mudahnya saja BPJS dan Dinas Kesehatan mengambil kebijakan yang merugikan daerah seperti itu,”tandasnya.
Menanggapi permasalahan tersebut Kadis Kesehatan melalui Sekretarisnya Fadlan enggan berkomentar karena dirinya tidak ada kewenangan untuk menjelaskan permasalahan tersebut.(Pian)

[Continue reading...]

Thursday, April 23, 2015

Indikator Pendidikan Formal Belum Memuaskan

- 0 comments

Wakil Walikota Tebingtinggi, Ir H Oki Doni Siregar.
TEBINGTINGGINEWS- Wakil Walikota Tebingtinggi IrH Oki Doni Siregar Wakil mengatakan tumbuh kembangnya lembaga bimbingan belajar merupakan sebuah indikator masih dirasakan kurang puasnya dalam Pendidikan formal di sekolah-sekolah terutama dari sisi kualitas. “Ini harus menjadi perhatian kita bersama,”tegas Oki Doni saat melepas 103 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) angkatan ke VI Tahun 2015 di Gedung Balai Kartini, Kamis (23/4).
Menurut Oki, dengan berakhirnya menuntut ilmu di MAN, bukan berarti akhir dari menuntut ilmu karena yang didapat selama ini masilah sangat sedikit, apalagi untuk diemplementasikan dalam kehidupan. “Saya berharap kepada anak-anak jangan pernah berhenti untuk menuntut ilmu, baik dilakukan secara formal maupun non formal,”pintanya.
Sambung Oki, kedepan nanti situasi dan tuntutan zaman semakin modern dan canggih, dan tantangan ini hanya akan dapat diatasi dengan ilmu yang tinggi, dan hal tersebut tidak dapat diperoleh dengan bermalas-malasan, sebagai orang muda harus memiliki semangat dan kreatif.
Kepada guru-guru MAN dimintakan selain telah memiliki sertifikasi juga harus punya Kompetensi, sehingga kualitasnya semakin baik, dan tidak harus kebingungan jika Pemerintah membuat kebijakan baru tentang sertifikasi, kepada siswa MAN harus tetap menjaga nama baik MAN karena itu merupakan marwah.
Sementara itu, Kepala Sekolah MAN, H Sujarno Alamsyah menyampaikan bahwa MAN Tebingtinggi hingga saat ini telah menamatkan siswanya dalam VI angkatan 403 Siswa, dan siswa yang masih mengikuti pendidikan ada sebanyak 353 siswa, Dan MAN ini tentunya tidak akan berarti apa-apa tampa bantuan dari Pemerintah Kota Tebingtinggi dan Para wali orang tua murid.
Sebelumnya Sujarno memberikan laporan bahwa siswa kelas XII tahun 2015 ini yang dilepas sebanyak 103 orang siswa masing-masing jurusan IPA 50 siswa, IPS 31 siswa dan Agama 22 Siswa, dan pelaksanaan acara pelepasan ini langsung merupakan bantuan  para orang tua murid yang dimusyawarahkan melalui komite. (Pian)


[Continue reading...]

Wednesday, April 22, 2015

Buruh PT Sumber Karindo Sakti Tuntut Hak Normatif

- 1 comments
AKSI : Ratusan buruh harian lepas PT SKS di Desa Penggalangan Kecamatan Tebingtinggi Syahbandar Kabupaten Sergai melakukan aksi mogok kerja, Rabu (22/4).

TEBINGTINGGINEWS- Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) tahun 1992 Kabupaten Serdang Bedagai melakukan aksi unjuk rasa di PT Sumber Karindo Sakti (SKS) terkait hak-hak normatif yang belum diberikan pihak pengusaha, Rabu sore (22/4/2015) sekira pukul 14.30 WIB.
Ratusan buruh yang masih BHL ini meminta pihak perusahaan untuk memberikan hak cuti melahirkan, cuti tahunan dan pembayaran uang THR dari perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan kayu menjadi barang impor keluar negeri.
Tidak sempat terjadi bentrokan fisik BHL dengan pengamanan PT SKS. Buruh sebelumnya melakukan konvoi menggunakan kederaan bermotor menuju pabrik di Desa Penggalangan Kecamatan Tebingtinggi Syahbandar Kabupaten Sergai untuk melakukan orasinya.
Karena tuntutan buruh sebelumnya tidak dikabulkan pihak perusahaan, mereka memilih melakukan aksi mogok kerja didalam lokasi perusahaan. Sementara buruh lainnya melaksanakan aksi mogok di luar gerbang pabrik.
Agam Surya Tanjung sebagai Ketua bidang hukum dan HAM SBSI 1992 mengatakan pihaknya mewakili keterwakilan buruh yang masuk dalam SBSI, pihaknya tetap fokus memperjuangkan hak normatif buruh.
“Jika tuntutan tidak ditanggapi perusahaan,  pihaknya bersama buruh lainnya mengancam akan menggelar aksi lebih besar. Saat ini buruh merasa jenuh dengan berbagai alasan  yang kerap dilontarkan pihak perusahaan,”terangnya.
Pihak perusahaan As Arief Ardi Manager didampingi Human Resources Development (HRD), Rahmad Purba dan memberikan kesempatan kepada sepuluh perwakilan buruh yang  meminta hak-hak normatif buruh untuk menyampaikan aspirasinya dengan baik.
Pihaknya menjelaskan bahwa tuntutan BHL, perusahaan akan langsung merealisasikan tuntutan buruh, sementara biaya pesangon dan THR, dalam waktu dekat akan memberikan tanggapannya. (Pian)

[Continue reading...]

Woi, Mayat Ditabrak KA Hebohkan Warga

- 1 comments

EVAKUASI : Petugas Mapolres melakukan evakuasi korban tabrak kereta api di Jalan Prof HM Yamin Tebingtinggi, Rabu (22/4).

TEBINGTINGGINEWS- Warga Jalan Prof HM Yamin Kelurahan Tanjung Marulak Hilir Kota Tebingtinggi dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki dipinggir rel Kereta Api (KA), Selasa pagi (22/4/2015) sekira pukul 08.00 WIB.
Mayat berjenis kelamin laki-laki ini diduga tertabrak kerata api yang melintas, dugaan itu terlihat dari sekujur badan luka bekas hantam benda keras. Korban tanpa identitas itu menggunakan celana warna hitam, baju merah, umur sekitar 40 an dan rambut pendek.
Ita (41) warga Jalan Prof HM Yamin sebelumnya melihat seorang laki-laki mondar-mandir berjalan di pinggir rel pada malam hari. Tetapi wajah dan identitasnya tidak dikenal, namun ciri-cirinya hampir sama. “Kalau dilihat dari bentuk postur badan, sepertinya dia (korban) yang tadi malam berjalan dipinggir rel kereta api,”terangnya.
Petugas Polres Tebingtinggi bersama Tim Indentifikasi langsung turun ke lokasi penemuan mayat, dari hasil sementara pemeriksaan visum, korban diduga meninggal akibat benturan benda keras. Bagian tangan luka koyak dan kepala.
Untuk mengetahui penyebab lebih lanjut kematian korban, pihak Polres Tebingtinggi langsung melakukan evakuasi ke RSUD dr Kumpulan Pane guna di otopsi sembari menunggu keluarga korban.
Kabag Ops Janner Panjaitan didampingi Kapolsek Rambutan AKP Sugeng membenarkan penemuan mayat laki-laki dipinggir rel. Hasil sementara ditabrak kereta, tetapi keterangan dari warga sekitar belum ada laporan keluarganya yang hilang.
“Kami berharap apabila ada keluarga yang hilang agar mendatangi Polsek Rambutan atau langsung melihat jasad korban diruang penyimpanan mayat di Rumah Sakit Umum Tebingtinggi,”terangnya.(Pian)

[Continue reading...]

Tuesday, April 21, 2015

Akhir Ops Simpatik Toba, Jajaran Lantas Anjangsana ke Panti Asuhan

- 0 comments
ANJANGSANA : Kasat Lantas AKP Muri Yasnal didampingi Kasat Bimas AKP Nurul Ain bersama Polwan cantik ketika melakukan anjangsana ke Panti Jompo Cinta Kasih Vihara Avalokites Hang See Temple Jalan Tengku Hasyim Tebingtinggi, Selasa (21/4).


TEBINGTINGGINEWS- Operasi Simpatik Toba 2015 yang dilaksanakan oleh Polres melalui Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Tebingtinggi terhitung tanggal 2-21 April 2015 diakhiri dengan anjangsana ke beberapa panti asuhan, Selasa (21/4/2015).
Batuan berupa sembako diberikan jajaran Polantas Polres Tebingtinggi yaitu ke Panti Asuhan Amaliyah Jalan Soekarno Hatta dan Panti Jompo Cinta kasih Vihara Avalokites Hang See Temple di Jalan Tengku Hasyim Tebingtinggi.
Kapolres melalui Kasat Lantas, AKP Muri Yasnal menjelaskan Operasi Simpatik Toba tahun 2015 ini berlangsung selama dua puluh hari yaitu teguran sebanyak 1.670 perkara, tilang sebanyak 610 perkara. Sementara untuk angka laka lantas sebanyak 11 kasus dengan perincian 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat dan 16 orang luka ringan. “Kerugian materil sebesar Rp4.700.000,”jelas Muri yang didampingi Kasat Bimas, AKP Nurul Ain.
Dalam Ops Simpatik Toba tahun 2015 ini, ungkap Muri, bahwa pihaknya mengedepankan tindakan preemtif melalui penyuluhan, himbahuan, pelatihan lalulintas serta kegiatan preventif  melalui pengaturan, penjagaan dan patroli lalulintas.
“Didukung dengan kegiatan represif melalui terguran simpatik dan penindakan hukum untuk mengujudkan polisi sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial diruangan publik guna meningkatkan kesadaran kepatuhan hukum masyarakat dibidang Kamseltibcar lantas,”cetus Muri.
Terkait anjangsana ke beberapa panti asuhan, Muri kembali mengatakan itu merupakan bagian dari rasa syukur setelah dilaksanakannnya Ops Simpatik Toba 2015, rasa berbagai panti asuhan dalam mengujudkan rasa kepedulian sosial sesama masyarakat. Selain anjangsana, pihak Polantas juga akan berkeliling menggunakan sepeda memakai helm mengelilingi Kota Tebingtinggi dalam mengujudkan tertib lalulintas. (Pian)

[Continue reading...]

Monday, April 20, 2015

25 Penyandang Disabiitas Dapat Pelatihan Membuat Sandal

- 0 comments

TEBINGTINGGINEWS- Sebanyak 25 orang penyandang disabilitas (cacat tubuh) mendapatkan pelatihan membuat sandal oleh Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) Bahagi Sumatera Utara di Aula Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Jalan Gunung Lauser Tebingtinggi, Senin (20/4/2015).
Bimbingan sosial dan latihan ketrampilan praktis program pengjangkaun ini dilaksanakan tanggal 20-24 April 2015. Kementrian Sosial RI melalui Kepala UPTD PSBD Bahagia wilayah Sumut, Reddy Nugraha mengatakan bahwa pelatihan ini untuk mengangkat harkat dan derajat pada penyandang disabilitas selama ini hanya merupakan beban negara.
“Mereka kita angkat derajatnya tidak seperti dikatakan orang, penyandang masalah disabilitas hanya meminta-minta. Tapi, kali ini mereka kita latih membuat sandal agar bisa hidup mandiri,”jelasnya.
Pelatihan ini juga untuk peningkatan taraf ekonomi penyandang disabilitas, karena mereka juga merupakan bagian dari Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang harus dibantu untuk menjadi lebih baik. Ini merupakan pengembangan Usaha Ekonomi Produktif (UEF) dan pengembangan Kube yang ada kedepan.
“Walaupun mereka memiliki keterbatasan secara fisik, tapi kelemahan itu tidak menjadi penghalang untuk membangun kekuatan ekonomi produktif. “Perubahan secara sosial, mereka nantinya tidak tergangtung dengan orang lain,”jelas Reddy.
Selain di Tebingtinggi, kegiatan sama juga dilaksanakan di Labura, Tanjung Balai dan Asahan. Sedangkan untuk pedampingan terhadap penyandang disabilitas ini, kami meminta kerjasama dengan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang ada di Tebingtinggi.
Kadis Sosnaker, Syaiful Fahri SP MSI menjelaskan pihaknya hanya menyediakan tempat sarana digelarnya pelatihan kepada penyandang disabilitas membuat sendal oleh pihak PSBD Bahagi wilayah Sumut. Menurutnya, hendaknya program ini bisa terus berkelanjutan hingga pada pemasaran produk.
Warno (45) penderita cacat kaki sejak lahir mengaku bangga mendapatkan pelatihan menjahit sendal oleh pihak kementrian Sosial Republik Indonesia melalui PSBD Sumut. Karena dengan program ini, kami selaku orang yang hidup bergantung kepada orang bisa melayani diri sendiri. “Pelatihan sandal menambah semangat kami untuk hidup menjadi lebih baik. Tidak mengantungkan hidup kepada orang, hasilnya nanti bisa membiaya kehidupan kami sendiri,”jelas Warno. (Pian)

[Continue reading...]

Sunday, April 19, 2015

Perbankan, Pemerintah dan Kadin Bersinergi Membantu Pelaku UMKM

- 0 comments
Ketua Kadin Tebingtinggi, H Muhammad Daniel Sultan SE.

TEBINGTINGGINEWS- Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Tebingtinggi, H Muhammad Daniel Sultan SE memgatakan sekarang ini banyak pengusaha mikro di Kota Tebingtinggi hampir gagal dalam menggeluti usahanya, hal ini dikarenakan keadaan perekonomian kita sekarang tidak stabil. 
Kita (Kadin) minta kepada seluruh Perbankan di Kota Tebingtingi untuk bisa lebih memahami situasi yang terjadi saat ini, dalam waktu dekat ini Kadin Kota Tebingtinggi beserta pengurus lainnya akan meminta Pemko Tebingtinggi untuk menjembatani dan mengadakan pertemuan resmi seluruh kelompok UMKM untuk bagaimana menangani masalah-masalah internal mereka menyangkut masalah keuangan.
“Sekarang ini para pengusaha mengalami kemelut. Berapa banyak UMKM kita juga ikut kemelut. Tentang masalah cek Bank Indonesia (BI), harus ada solusi-solusi dan exeption-exeption bagi  pengusaha kecil yang masih produktif tapi mendapat kendala dalam usaha,”terang Daniel didampingi didampingi Wakil Ketua Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri, Investasi dan Promosi, Chaidir Chandra, Ketua Komite Tetap Pembinaan Usaha Kecil dan Menengah, H Erdi Wiliis SH, Wakil Ketua Bidang Keorganisasian, Muhammad Iqbal, Wakil Ketua Bidang Kehutanan, Perkebunan, Pertanian dan Sarana, Pendidikan dan Litbang, H Saufinhar Lubis dan Ketua Komite Tetap Perbankan, Parlindungan SE di Sekretriat Kadin Tebingtinggi, Minggu (19/4).
Menurutnya, Bank jangan langsung memvonis, ini sama sekali tidak mendukung. Bank harus masuk kedalam perangkat keadaan UMKM sebenarnya, kalau memang mau meningkatkan kafasitas pengusaha kita menuju 4 persen. Tebingtinggi sekarang ini minus pengusaha, begitu juga secara Nasional minus.
Wakil Ketua Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri, Investasi dan Promosi, Chaidir Chandra, minta kepada Pemko Tebingtinggi agar secepatnya memberdayakan sarana Pasar Gambir I dan II. Karena, sudah beberapa tahun dan hingga saat ini lokasi Pasar Gambir itu tidak pernah dimanfaatkan untuk pusat perdagangan masyarakat Tebingtinggi.
“Pasar Gambir itu kan pusat perdagangan masyarakat kota Tebingtinggi, kenapa sekarang ini terus dibiarkan. Terlepas, siapa yang membangun gedung pasar gambir itu. Karena, dana Pemerintah membangun pasar gambir itu mencapai Rp14 miliar. Tapi, hingga kini tidak berpungsi. Bisa saja gedung pasar gambir itu dimanfaatkan kembali, atau bekerjsama dengan pihak ketiga sehingga pusat perdagangan itu bisa bangkit dan berkembang,”harap Chaidir Chandra.
Ketua Komite Tetap Pembinaan Usaha Kecil dan Menengah, Erdi Willis SH, menambahkan senada dengan program Nasional. Dunia Perbankan itu harus menghidupkan UMKM dengan memudahkan regulasi dalam hal pembiayaan. Kita lihat kesemrautan, sarana dan prasana para pedagang hancur lebur. Sepertinya, kita sekarang tidak memiliki Pemerintahan. Bagaimana Kadin Kota Tebingtinggi membuat memorandum of Understanding (MoU) dengan dunia Perbankan, apa solusinya. Bila perlu, kita ajukan secara Nasional. 
Contohnya, kalau kita membeli sepeda motor dengan kredit kemudian ditarik karena tidak membayar. Secara otomatis, nama kita sudah black list di Bank Indonesia dan secara otomatis kita tidak mendapat permodalam dari bank. Hal seperti ini banyak dialami para pengusaha, mau minjam tidak bisa ditambah lagi karena sudah ada BI checking. “Kadin minta Perbankan lebih jeli menelaah yang terjadi di UMKM, karena UMKM ini stackholdernya Perbankan, Kadin dan Pemerintah dan harus sejalan,”tegas Erdi Willis. (Pian)

[Continue reading...]

Friday, April 17, 2015

Umar Zunaidi Sampaikan Laporan Pertanggung Jawaban Tahun 2014

- 1 comments


SERAHKAN : Walikota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan menyerahkan LKPJ tahun 2014 kepada Ketua DPRD, Muhammad Yuridho Chap pada sidang Paripurna, Jumat (17/4).

TEBINGTINGGINEWS- Walikota Tebing Tinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan sampaikan laporan keterangan pertanggung jawaban Kepala daerah tahun anggaran 2014 dalam sidang Paripurna DPRD Tebingtinggi yang di pimpin Ketua DPRD, Muhammad Yuridho Chap didampingi Wakil Ketua Muhammad Ary Hazly Hasibuan, Chairil Mukmin Tambuan di ruang sidang DPRD Tebingtinggi sebagai Implementasi Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Jumat (17/4/2015).
Dalam laporan di sampaikan di antaranya tentang pendapatan daerah pada tahun 2014 terealisasi sebesar Rp628.621.517.914,97, (100,45 persen) dari target Rp625.779.796.283, dengan rincian PAD terealisasi sebesar Rp74.515.273.851,97, (112,99 persen) dari target sebesar Rp.65.945.890.342. Penghasilan Asli Daerah (PAD) ini memberikan kontribusi hanya sebesar 11,85 persen terhadap APBD Tebingtinggi tahun 2014. “Angka ini masih cukup kecil jika di bandingkan dengan kebutuhan belanja yang di alokasikan,”terang Umar dihadapan anggota DPRD.
Sementara itu, untuk belanja Daerah pada tahun 2014 yang terdiri dari belanja tidak langsung 47,45 persen dan belanja langsung 52,55 persen, hal ini menunjukan bahwa komitmen Pemerintah Kota dari segi penggunaan belanja berorientasi pada publik dimana proporsi alokasi belanja tidak langsung tidak serta merta keseluruhannya untuk belanja aparatur melainkan juga di alokasikan belanja dalam bentuk hibah dan bantuan sosial yang langsung di distribusikan pada masyarakat.
Sambung Umar, untuk TA 2014, belanja daerah di alokasikan sebesar Rp682.308.356.591 dengan realisasi Rp616.301.450.067,58 (90,33 persen) dengan komponen belanja tidak langsung di targetkan Rp323.611.443.239 dan terealisasi sebesar Rp292.484.566.822 (90,38 persen) yang di peruntukkan belanja Pegawai Rp285.907.563.320 (90,33 persen), belanja hibah Rp5.512.750.000 (96,01 persen), belanja bantuan sosial Rp409.750.000 (64,24 persen), belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota, Pemerintah desa dan partai politik Rp654.503.502,- (91,85 persen), belanja tidak terduga sebesar Rp0.
Umar menyampaikan bahwa kesungguhan kinerja tahun 2014 bermuara pada pencapaian indikator makro pembangunan di antaranya pertumbuhan ekonomi tahun 2013 sebesar 6,91 persen, PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp3,45 miliar, PDRB perkapita tahun 2013 Rp22,64 juta, angka kemiskinan 17,74 persen, tingkat pengangguran 7,36 persen, tingkat partisipasi angkatan kerja 62,41 persen.
Indeks pembangunan manusia tahun 2013 77,96 persen, angka harapan hidup 71,68 tahun, angka melek hurup 99,54 persen, angka buta hurup 0,40 persen, angka rata-rata lama sekolah  10,14 persen, angka keluhan kesehatan 7,99 persen dan angka kematian bayi tahun 2013 5,2 persen per seribu lahir hidup.
Di sampaikan Walikota Tebingtinggi, Umar Zunaidi bahwa pencapaian ini belum pencapaian sebuah  prestasi yang memuaskan terlebih-lebih untuk angka pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan pengangguran namun kami bertekad di dua tahun masa pemerintahan terakhir. “Upaya untuk mencapai ketertinggalan ini agar lebih di maksimalkan dengan ketulusan hati, saya berharap dan mengajak kita semua untuk terus bekerja sama membangun, mengkritisi dan mengatasi masalah pembangunan guna mencapai hasil yang lebih baik lagi.
Tampak hadir Kapolres Tebingtinggi AKBP Enggar Pareanom, Kajari Fajar Rudi Manurung, mewakili Dandim 0204 Deli Serdang, Komandan CPM Kapten Zoelkifli, Muspida, Ormas, Parpol, SKPD, Camat dan Lurah se Tebingtinggi. (Pian)

[Continue reading...]

Masyarakat Harus Dukung Program Rehabilitasi 100 Ribu Pengguna Narkoba

- 0 comments


PIMPIN : Walikota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan ketika menjadi pemimpin upacara dalam apel gabungan PNS, TNI, Polri dan Muspida di Lapangan Merdeka Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Jumat (17/4).

TEBINGTINGGINEWS- Walikota TebingTinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan mengajak semua elemen masyarakat Kota TebingTinggi untuk bersama-sama mensukseskan program Pemerintah yaitu dalam Rehabilitasi 100.000 orang pengguna narkoba tahun 2015 yang di mulai hari ini. “Masyarakat harus mendukung program ini,”pintaUmar Zunaidi Hasibuan ketika bertindak sebagai Inspektur upacara pada apel gabungan TNI, Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) dilapangan Merdeka Jalan Sutomo Tebingtinggi, Jumat (17/4/2015) yang dihadiri oleh unsur Muspida.
Disampaikannya, bahwa saat ini di Indonesia terdapat lebih kurang sebanyak 5 juta orang pengguna narkoba dan di Propinsi Sumatera Utara saja tercatat sekitar 400.000 orang pemakai narkoba. Kondisi ini sungguh memperihatinkan, kita bersama berharap pada segenap elemen masyarakat Tebingtinggi dari mulai rumah tangga masing-masing ikut mensukseskan program rehabilitasi 100.000 rehabilitasi pengguna narkoba yang di canangkan Pemerintah Indonesia.
“Pada aparatur pemerintah dari mulai Kepala Lingkungan (Kepling) bertindak sebagai garda terdepan dalam ikut serta memberantas peredaran narkoba di lingkungannya masin-masing,”pinta Umar.
Guna mencegah semakin banyaknya para pengguna narkoba di daerah ini, kepada para orang tua agar lebih memperhatikan anak-anaknya. Saat ini, kita juga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap radikalisasi yang di lakukan oleh kelompok ISIS yang mendapat kecaman dari masyarakat Internasional atas perilaku mereka yang tidak berperikemanusiaan membunuh orang-orang yang tidak berdosa.
“Untuk itu, segenap aparatur pemerintahan, aparatur Kelurahan, Kecamatan agar lebih selektip dalam mengeluarkan surat keterangan menyangkut tentang identitas seseorang, pada tokoh, alim ulama di harapkan kirangnya mewaspadai kelompok pengajian-pengajian yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan apabila menemukan segera laporkan kepada pihak berwajib,”jelas Umar.
Selain itu, Umar juga menyampaikan tentang program Tebingtinggi sebagai Smart City yang merupakan sebuah program Kota cerdas, yang manfaatnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama pemerintah dalam memberikan pelayanan yang terbaik dengan memanpaatkan media elektonik dalam berbagai aspek kehidupan guna menumbuh kembangkan masyarakat Kota Tebingtinggi yang lebih maju dan modren. 
Tampak hadir Kapolres Tebingtinggi AKBP Enggar Pareanom, Sekdako Johan Samose Harahap, Kajari Fajar Rudy Manurung, Danramil 0204 Tebingtinggi Kapten Salehan, Komandan CPM Kapten Zoelkifli, Muspida, SKPD, Camat dan jajaran PNS serta pelajar se Tebingtinggi. (Pian)

[Continue reading...]
 
Copyright © . TEBINGTINGGINEWS - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger