TEBINGTINGGINEWS- Sebanyak 25 orang penyandang disabilitas
(cacat tubuh) mendapatkan pelatihan membuat sandal oleh Panti Sosial Bina Daksa
(PSBD) Bahagi Sumatera Utara di Aula Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Jalan Gunung
Lauser Tebingtinggi, Senin (20/4/2015).
Bimbingan sosial dan latihan ketrampilan praktis
program pengjangkaun ini dilaksanakan tanggal 20-24 April 2015. Kementrian
Sosial RI melalui Kepala UPTD PSBD Bahagia wilayah Sumut, Reddy Nugraha mengatakan
bahwa pelatihan ini untuk mengangkat harkat dan derajat pada penyandang
disabilitas selama ini hanya merupakan beban negara.
“Mereka kita angkat derajatnya tidak seperti dikatakan
orang, penyandang masalah disabilitas hanya meminta-minta. Tapi, kali ini
mereka kita latih membuat sandal agar bisa hidup mandiri,”jelasnya.
Pelatihan ini juga untuk peningkatan taraf ekonomi
penyandang disabilitas, karena mereka juga merupakan bagian dari Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang harus dibantu untuk menjadi lebih
baik. Ini merupakan pengembangan Usaha Ekonomi Produktif (UEF) dan pengembangan
Kube yang ada kedepan.
“Walaupun mereka memiliki keterbatasan secara fisik,
tapi kelemahan itu tidak menjadi penghalang untuk membangun kekuatan ekonomi
produktif. “Perubahan secara sosial, mereka nantinya tidak tergangtung dengan
orang lain,”jelas Reddy.
Selain di Tebingtinggi, kegiatan sama juga dilaksanakan
di Labura, Tanjung Balai dan Asahan. Sedangkan untuk pedampingan terhadap
penyandang disabilitas ini, kami meminta kerjasama dengan Tenaga Kesejahteraan
Sosial Kecamatan (TKSK) yang ada di Tebingtinggi.
Kadis Sosnaker, Syaiful Fahri SP MSI menjelaskan
pihaknya hanya menyediakan tempat sarana digelarnya pelatihan kepada penyandang
disabilitas membuat sendal oleh pihak PSBD Bahagi wilayah Sumut. Menurutnya,
hendaknya program ini bisa terus berkelanjutan hingga pada pemasaran produk.
Warno (45) penderita cacat kaki sejak lahir mengaku
bangga mendapatkan pelatihan menjahit sendal oleh pihak kementrian Sosial Republik
Indonesia melalui PSBD Sumut. Karena dengan program ini, kami selaku orang yang
hidup bergantung kepada orang bisa melayani diri sendiri. “Pelatihan sandal
menambah semangat kami untuk hidup menjadi lebih baik. Tidak mengantungkan
hidup kepada orang, hasilnya nanti bisa membiaya kehidupan kami sendiri,”jelas
Warno. (Pian)
0 comments:
Post a Comment