Ketua Kadin Tebingtinggi, H Muhammad Daniel Sultan SE.
TEBINGTINGGINEWS- Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin)
Kota Tebingtinggi, H Muhammad Daniel Sultan SE memgatakan sekarang ini banyak pengusaha
mikro di Kota Tebingtinggi hampir gagal dalam menggeluti usahanya,
hal ini dikarenakan keadaan perekonomian kita sekarang tidak stabil.
Kita (Kadin) minta kepada seluruh
Perbankan di Kota Tebingtingi untuk bisa lebih memahami situasi yang
terjadi saat ini, dalam waktu dekat ini Kadin Kota Tebingtinggi
beserta pengurus lainnya akan meminta Pemko Tebingtinggi untuk
menjembatani dan mengadakan pertemuan resmi seluruh kelompok UMKM
untuk bagaimana menangani masalah-masalah internal mereka menyangkut
masalah keuangan.
“Sekarang ini para pengusaha
mengalami kemelut. Berapa banyak UMKM kita juga ikut kemelut.
Tentang masalah cek Bank Indonesia (BI), harus ada
solusi-solusi dan exeption-exeption bagi pengusaha kecil yang
masih produktif tapi mendapat kendala dalam usaha,”terang Daniel didampingi didampingi
Wakil Ketua Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri, Investasi dan Promosi,
Chaidir Chandra, Ketua Komite Tetap Pembinaan Usaha Kecil dan Menengah, H Erdi
Wiliis SH, Wakil Ketua Bidang Keorganisasian, Muhammad Iqbal, Wakil Ketua
Bidang Kehutanan, Perkebunan, Pertanian dan Sarana, Pendidikan dan Litbang, H
Saufinhar Lubis dan Ketua Komite Tetap Perbankan, Parlindungan SE di Sekretriat
Kadin Tebingtinggi, Minggu (19/4).
Menurutnya, Bank jangan langsung memvonis,
ini sama sekali tidak mendukung. Bank harus masuk kedalam perangkat
keadaan UMKM sebenarnya, kalau memang mau meningkatkan kafasitas pengusaha
kita menuju 4 persen. Tebingtinggi sekarang ini minus pengusaha, begitu
juga secara Nasional minus.
Wakil Ketua Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri, Investasi dan Promosi, Chaidir Chandra, minta kepada Pemko Tebingtinggi agar secepatnya memberdayakan sarana Pasar Gambir I dan II. Karena, sudah beberapa tahun dan hingga saat ini lokasi Pasar Gambir itu tidak pernah dimanfaatkan untuk pusat perdagangan masyarakat Tebingtinggi.
Wakil Ketua Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri, Investasi dan Promosi, Chaidir Chandra, minta kepada Pemko Tebingtinggi agar secepatnya memberdayakan sarana Pasar Gambir I dan II. Karena, sudah beberapa tahun dan hingga saat ini lokasi Pasar Gambir itu tidak pernah dimanfaatkan untuk pusat perdagangan masyarakat Tebingtinggi.
“Pasar Gambir itu kan pusat
perdagangan masyarakat kota Tebingtinggi, kenapa sekarang ini terus dibiarkan.
Terlepas, siapa yang membangun gedung pasar gambir itu. Karena, dana Pemerintah
membangun pasar gambir itu mencapai Rp14 miliar. Tapi, hingga kini tidak
berpungsi. Bisa saja gedung pasar gambir itu dimanfaatkan kembali, atau
bekerjsama dengan pihak ketiga sehingga pusat perdagangan itu bisa bangkit dan
berkembang,”harap Chaidir Chandra.
Ketua Komite Tetap Pembinaan Usaha Kecil dan Menengah, Erdi Willis SH, menambahkan senada dengan program Nasional. Dunia Perbankan itu harus menghidupkan UMKM dengan memudahkan regulasi dalam hal pembiayaan. Kita lihat kesemrautan, sarana dan prasana para pedagang hancur lebur. Sepertinya, kita sekarang tidak memiliki Pemerintahan. Bagaimana Kadin Kota Tebingtinggi membuat memorandum of Understanding (MoU) dengan dunia Perbankan, apa solusinya. Bila perlu, kita ajukan secara Nasional.
Ketua Komite Tetap Pembinaan Usaha Kecil dan Menengah, Erdi Willis SH, menambahkan senada dengan program Nasional. Dunia Perbankan itu harus menghidupkan UMKM dengan memudahkan regulasi dalam hal pembiayaan. Kita lihat kesemrautan, sarana dan prasana para pedagang hancur lebur. Sepertinya, kita sekarang tidak memiliki Pemerintahan. Bagaimana Kadin Kota Tebingtinggi membuat memorandum of Understanding (MoU) dengan dunia Perbankan, apa solusinya. Bila perlu, kita ajukan secara Nasional.
Contohnya, kalau kita membeli sepeda
motor dengan kredit kemudian ditarik karena tidak membayar. Secara
otomatis, nama kita sudah black list di Bank Indonesia dan secara otomatis kita
tidak mendapat permodalam dari bank. Hal seperti ini banyak dialami para
pengusaha, mau minjam tidak bisa ditambah lagi karena sudah ada BI checking. “Kadin
minta Perbankan lebih jeli menelaah yang terjadi di UMKM, karena UMKM
ini stackholdernya Perbankan, Kadin dan Pemerintah dan harus sejalan,”tegas
Erdi Willis. (Pian)
0 comments:
Post a Comment